Imam Ibn Atha'illah al-Sakandari adalah seorang ulama besar dan tokoh penting dalam tradisi tasawuf. Karya-karyanya, terutama al-Hikam (Kalimat Hikmah), berisi banyak nasehat dan petunjuk spiritual yang mendalam. Beliau menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki hati, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang benar. Berikut adalah beberapa nasehat penting dari Imam Ibn Atha'illah al-Sakandari:
Tentang Ketergantungan kepada Allah:
- "Janganlah kamu tergoda untuk mengandalkan usaha-usaha yang kamu lakukan, karena sesungguhnya yang menggerakkan segala sesuatu adalah kehendak Allah."
- Imam Ibn Atha'illah mengajarkan kita untuk tidak terlalu bergantung pada usaha pribadi atau kekuatan duniawi, melainkan selalu mengingat bahwa segala yang terjadi adalah atas izin Allah.
Tentang Penerimaan Takdir:
- "Penerimaanmu terhadap takdir adalah jalan yang paling dekat untuk mencapai kedamaian batin."
- Beliau mengingatkan kita untuk menerima takdir dengan lapang dada, karena Allah Maha Mengetahui dan apa yang terjadi pada kita adalah yang terbaik menurut-Nya, meski terkadang kita tidak memahaminya.
Tentang Keikhlasan:
- "Barang siapa yang beramal dengan niat mencari selain Allah, maka amalnya akan terputus dari Allah."
- Ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keikhlasan dalam setiap perbuatan, agar setiap amal yang kita lakukan menjadi bernilai di sisi Allah.
Tentang Kehidupan Dunia:
- "Dunia adalah tempat ujian, bukan tempat untuk menetap. Orang yang menganggap dunia sebagai tujuan akhirnya akan tersesat."
- Imam Ibn Atha'illah mengingatkan kita bahwa dunia ini hanya sementara dan bukan tujuan utama kita. Tujuan hidup sejati adalah akhirat, dan dunia hanyalah sarana untuk mencapainya.
Tentang Pengharapan kepada Allah:
- "Jika kamu ingin sesuatu, mintalah kepada Allah, karena Dia adalah sumber segala kebaikan dan pemberi segala yang kamu inginkan."
- Beliau mengajarkan bahwa segala pengharapan dan permintaan kita harus diarahkan kepada Allah, karena Dia Maha Pemberi dan Maha Pemurah.
Tentang Kerendahan Hati:
- "Orang yang sombong adalah orang yang tidak melihat karunia Allah dalam dirinya. Orang yang rendah hati adalah orang yang menyadari bahwa segala yang ada padanya adalah anugerah dari Allah."
- Imam Ibn Atha'illah mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak merasa sombong dengan apa yang kita miliki, karena semua yang ada pada kita adalah pemberian Allah.
Tentang Menjaga Lisan:
- "Hati yang bersih akan melahirkan kata-kata yang baik, dan kata-kata yang baik akan membawa ketenangan."
- Beliau menekankan pentingnya menjaga perkataan kita, karena apa yang keluar dari lisan mencerminkan keadaan hati kita.
Tentang Ketenangan Jiwa:
- "Orang yang senantiasa mencari keridhaan Allah tidak akan pernah merasakan kehampaan dalam hidup, karena hatinya selalu penuh dengan cahaya-Nya."
- Imam Ibn Atha'illah mengajarkan kita untuk fokus pada keridhaan Allah. Ketika kita mengejar apa yang Allah cintai, hati kita akan dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan.
Tentang Meninggalkan Dosa:
- "Tinggalkanlah dosa-dosa yang membebani hatimu, karena mereka adalah hijab yang menghalangi cahaya Ilahi."
- Beliau mengingatkan bahwa dosa akan menghalangi kita dari mendapatkan petunjuk Allah, dan dengan membersihkan hati dari dosa, kita akan lebih dekat dengan-Nya.
Tentang Pengalaman Spiritual:
- "Setiap pengalaman yang kamu alami, baik itu sukacita atau kesedihan, adalah bagian dari perjalanan menuju Allah. Terimalah mereka dengan sabar dan syukur."
- Imam Ibn Atha'illah mengajarkan kita untuk melihat setiap peristiwa dalam hidup sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik itu suka maupun duka.
- Tentang Ilmu dan Amal:
- "Ilmu yang tidak disertai dengan amal ibarat pohon yang tidak berbuah, sementara amal tanpa ilmu ibarat tubuh yang tidak memiliki ruh."
- Imam Ibn Atha'illah mengajarkan bahwa ilmu dan amal harus berjalan seiring. Ilmu yang benar akan mengarahkan kita kepada amal yang baik, sementara amal yang benar membutuhkan pemahaman yang mendalam.
- Tentang Menjaga Hati:
- "Jagalah hatimu dari hal-hal yang membuatnya keras, karena hati yang keras akan jauh dari Allah."
- Hati yang keras dan kotor akan membuat kita terhalang dari kebersamaan dengan Allah. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dengan selalu berzikir dan mengingat Allah.
- Tentang Berharap pada Kasih Sayang Allah:
- "Allah lebih dekat denganmu daripada dirimu sendiri, maka jangan ragu untuk memohon kepada-Nya."
- Beliau mengingatkan kita bahwa Allah adalah Maha Dekat, dan tidak ada alasan bagi kita untuk merasa ragu atau malu memohon kepada-Nya, karena Dia selalu mendengar dan siap memberi.
Imam Ibn Atha'illah al-Sakandari memberi petunjuk tentang pentingnya memiliki hati yang bersih, menjaga ikhlas dalam beramal, dan senantiasa bergantung kepada Allah. Nasehat-nasehat beliau sangat relevan untuk kehidupan sehari-hari kita, baik dalam berhubungan dengan Allah, sesama, maupun dengan diri kita sendiri.
0 Komentar